Menginspirasi Lewat Facebook

Pada era kekinian seperti sekarang, sangat mungkin sebuah berita atau info menyebar begitu cepat. Keberadaan sarana jejaring social seperti  facebook dan twitter semakin memudahkan penyebarannya, tinggal tekan tombol, beberapa detik kemudian  sudah banyak orang yang tahu hal apa yang kita angkat.

Seseorang bisa saja terpengaruh pada sesuatu, yang orang lain up date lewat jejaring social. Siapa sangka revolusi di Mesir yang berhasil menumbangkan rezim Hosni Mubarak berawal dari twitter? itu merupakan bukti bagaimana kedahsyatan jejaring social. Hal semacam itu merupakan hal besar yang juga  berdampak sangat besar pada Negara. Sebagai Warga Negara yang tidak ingin revolusi semacam itu terjadi karena dapat menimbulkan kekacauan, bisa juga melakukan alternatif bagaimana menggunakan sarana jejaring social supaya berguna bagi orang lain.

Mario Teguh, seorang  motivator yang terkenal lewat acara Golden Way, juga menggunakan facebook sebagai alat penyebaran kalimat-kalimat motivasi kepada para penggemarnya, ratusan bahkan ribuan orang mengomentari kalimat motivasi Mario Teguh, dan tak ketinggalan juga orang yang menge-like-nya. Layaknya Mario Teguh, penulis juga sering melakukan hal serupa–bedanya, yang komentar dan yang menge-like jauh lebih sedikit dibandingkan Mario Teguh–. Meng-up date status yang berisi kalimat inspiratif, kalimat-kalimat itu bisa diambil dari buku, internet, bahkan lirik lagu. Tanggapannya beragam, ada yang memuji, salut dan ada juga yang kontra. Serunya jika menuai kontra kita bisa berdiskusi bahkan berdebat. Itu hal biasa, ketika seorang yang punya idealisme dan ingin menebar inspirasi.

Ketika banyak usaha kecil menengah mengalami kesulitan dalam hal pemasaran, jejaring social menjadi jawaban. Sekarang sudah marak sekali pemasaran lewat facebook, yang seperti itu disebut Olshop (Online Shop). Dengan biaya yang tak banyak, namun menghasilkan keuntungan yang lumayan, nampaknya menjadi pilihan akan fungsi jejarng social.

Sebuah gerakan moral tak ketinggalan memanfaatkan facebook sebagai sarana membentuk opini public, seperti gerakan facebookers dukung bibit-chandra terkait kiriminalisasi pejabat KPK dan gerakan koin cinta untuk prita juga turut meramaikan dinamika fungsi jejaring social.

Selain sisi positif, adanya teknologi juga menimbulkan dampak negative. Facebook juga sering digunakan sebagai sarana untuk melakukan kejahatan, kasus penculikan gadis yang diawali dengan pertemanan di facebook menjadi contohnya. Bisnis “esek-esek” juga dilakukan lewat facebook, fofo-foto gadis penjaja seks ditampilkan pada sebuah akun facebook disertai dengan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Keberadaan jejaring social seharusnya disikapi dengan tindakan penuh tanggung jawab, pemahaman akan bagaimana penggunaan jejaring social yang baik harus dimiliki oleh seluruh pengguna.